Pekanbaru - Kelalaian dalam mengelola peraturan keselamatan dan kesehatan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) diwilayah operasinya yang menyebabkan kecelakaan fatal dan mengakibatkan tiga orang pekerja meninggal dunia.
Kejadian tragis itu dikecam keras oleh elemen masyarakat, Perwakilan Serikat Pekerja dan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Provinsi Riau (PKC PMII Riau)
"Kami mengutuk keras atas kelelaian dan ketidak profesionalan PT.PHR yang mengakibatkan hilangnya beberapa nyawa warga”, ungkap Ketua PKC PMII Riau Amri Taufiq Hasibuan,S.H. yang didampingi pengurus PMII lainnya Jumat, (24/2/2023)
Bukan hanya itu, Ketua PKC PMII Riau Amri Taufik juga menyebutkan bahwa kejadian ini merupakan kesalahan yang fatal sepanjang sejarah Perjalanan PT.PHR yang beroperasi di Provinsi Riau.
“ Peristiwa ini harus di ingat, ini adalah tragedi kemanusiaan yang harus kita angkat menjadi isu Nasional. sebab, PT.PHR harus bertanggung jawab penuh dan jangan ada kata saling tuding serta menyalahkan pihak lain. Karena kami menduga kejadian murni kelalaian dari PT.PHR dan harus diusut tuntas secara hukum”, Sebutnya
Lanjutnya, Kejadian ini sudah waktunya untuk diambil langkah-langkah yang konkret. Kami berharap agar pemerintah dan penegak hukum untuk bertindak tegas dan cepat dalam menyelidiki kasus ini sampai tuntas.
" Jangan ada pihak pihak yang mencoba menutupi apalagi memback up kesalahan PT.PHR yang dapat menimbulkan kemarahan Masyarakat Riau”, Pintanya
Lanjutnya menambahkan, PT.PHR telah beberapa kali membuat kelalaian. kejadian ini merupakan kelalaian PT PHR Untuk kesekian kalinya dan kesalahan yang fatal ini tidak dapat ditolerir lagi sebab, ini merupakan Bukti amburadul dan semrawutnya Management PT.PHR dan merupakan sebuah praktek Human error.
Perlu diketahui, Tiga orang pekerja dari rekanan PHR, PT PPLI di CMTF Balam Selatan, jatuh ke dalam kontainer limbah. Ini menimbulkan dugaan tentang Ketidakseriusan PHR saat memilih rekanan kerjanya. Kami mengharap agar PHR segera memutuskan kontrak dengan PT PPLU sehingga di wilayahnya tidak akan ada lagi kecelakaan serupa yang berimbas pada pekerja.
Oleh sebab itu, PKC PMII Riau Menyepakati etika dan moral yang berlaku, Jaffe A Suardin diminta untuk mengundurkan diri sebagai Direktur PT.PHR.
" Kami mendesak Pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo, Gubernur Riau, Kapolri dan DPRD Provinsi Riau untuk mencermati situasi ini dan menggunakan penilaian moralnya.
Bukan hanya itu, ia juga meminta agar Menteri BUMN dan Dirjen Pertamina untuk segera mengevaluasi pengelolaan PHR dan segera mencopot Jaffe A Suardin dari jabatannya sebagai direktur.
" Ini adalah masalah yang melibatkan kehidupan manusia yang tidak boleh dianggap enteng. Kami akan mengkonsolidasikan upaya di sini, dan memantau klaim ini hingga direalisasikan oleh mereka yang berwenang. Kalau perlu, kader dan anggota PMII Riau akan melakukan aksi demo di luar PHR sampai tuntutan kami dipenuhi. “, Pungkasnya
