Namun pada kenyatan nya masih saja ditemukan Lingkungan yang tercemar akibat pembuangan limbah dari Pabrik Sawit dan mencemari lingkungan dahsyat nya pencemaran lingkungan ini terhadap Sungai alam yang ada di kawasan kecamatan pinggir.
Seperti pantauan awak media beberapa waktu terakir saat melitasi Jalan Kalifah Hasan di Km 5 desa pinggir tepatnya di jembatan sungai Aek Godang penghubung desa tengganau dan desa pinggir.
Saat melintasi Awak media mendapati sungai Aek Godang tepatnya di desa pinggir kecamatan pinggir tampak air sungai tak seperti biasanya layak nya air sungai yang mengalir.
Ketika awak media mencoba menelusuri arus sungai ternyata air sungai tersebut diduga benar dicemari limbah yang diduga berasal dari Pabrik sawit yang berada tak jauh dari lingkungan sungai tersebut.
Hal yang sangat mengejutkan ternyata sungai tersebut tercemar oleh limbah dari perusahan pengelolah buah sawit yang tidak bertanggung jawab sudah berlansung lama Tampa adanya.
"Kalau singai ini seperti ini sudah lama bang.kalau mau melihat saat hujan banya limbah yang di buang di sungai Aek Godang ini.ungkap warga yang meminta tidak menyebutkan namanya.
Menurutnya.Tercemarnya Air sungai ini umumnya banyak yang tau tapi sampai saat ini seperti nya tidak respon.
"Umumnya Banyak lah yang tau tentang limbah PKS yang dibuang ke sungai ini.
Lagian jalan ini pun jalan penghubung desa tengganau dan desa pinggir.tapi sampai saat ini gak ada yang mempermasalahkan pencemaran sungai ini.tuturnya.
Ya kita sebagai masyarakat mau bagai mana lagi sedangkan banyak yang tau saja terkesan di biarkan saja jadi mau mengadu kemana lagi.Siapa yang berani menindak pencemaran Sungai Aek Godang ini sampai saat ini kita belum ada liat.tanyadia.
"Jadi kita berharapa kepada pemerintah dan pihak terkait agar ditegaskan dan ditintak lah perusahan yang mencemari lingkungan terunama sungai Aek Godang ini karna ini sungai alam jangan lah dirusak. Aturan sungau ikan nya tapi karna sudah tercemari sungai ini gk ada ikan nya lagi.tungkasnya
Hingga berita ini di terbitkan Awak media belum mendapat tanggapan dari pemerintah Setempat
Tim