Notification

×

Penemuan Mayat di Kanal PT Ade Areal 164 KM 1 divisi 4 Desa Semunai Kec. Pinggir, Sontak Gegerkan Warga

| Oktober 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-25T13:26:30Z
PINGGIR - Sosok mayat laki-laki ditemukan di kanal kebun PT. ADEI Areal 164 KM 1 divisi 4 Desa Semunai Kec. Pinggir Kab. Bengkalis Sabtu tanggal 25 Oktober 2025 sontak gegerkan warga,

Diketahui korban bernama Tiopan Siregar Umur (37) tahun Warga Jl Gajah Mada Km 14 RW 06 Kelurahan Titian Antui Kec. Pinggir Kab. Bengkalis  ditemukan oleh kariawan PT Ade dalam kondisi terlungkup di dalam kanal kebun PT Ade,
Sebelumnya korban sempat dinyatakan hilang dan dilakukan pencarian oleh pihak keluarga bersama dengan Bhabinkamtibmas, warga setempat dan Basarnas sejak tanggal 19 Oktober 2025, pada saptu 25 Oktober 2025 korban ditemukan sudah tidak bernyawa di Kanal Kebut PT Ade Desa Semunai kecamatan pinggir, 

Kapolsek Pinggir AKP Bayu Ramadhan Effendi, S.T.K., S.I.K., M.H., Membenarkan penemuan sosok mayat tersebut, Tiopan Siregar 37 tahun warga Jl Gajah Mada Km 14 RW 06 Kelurahan Titian Antui Kec. Pinggir Kab. Bengkalis ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Di kanal kebun PT. ADEI Areal 164 KM 1 divisi 4 Desa Semunai Kec. Pinggir Kab. Bengkalis 
Korban ditemukan oleh seorang mandor kebun dengan kondisi telungkup di aliran kanal dan tersangkut di tumpukan kayu dan pelepah sawit, memakai celana pendek coklat dan memakai baju kaus warna biru, seluruh tubuh sudah membengkak berbelatung dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Karena merasa curiga Saksi I mengecek ke aliran kanal dan melihat ada mayat dlm keadaan telungkup di tumpukan kayu dan pelepah sawit di TKP.

Kemudian saksi I kembali ke kantor PT. Adei dan memberitahu kpd Saksi ll dan saksi lll, kemudian saksi l, ll, lll bersama-sama menuju ke TKP dan benar menemukan seorang laki2 yg telah menjadi mayat dalam keadaan telungkup.

Dan Sekira pukul 09.00 Wib Piket SPKT Polsek Pinggir menerima informasi dari PT. Adei dan menuju TKP untuk melakukan olah TKP di sekitar lokasi kejadian.
Sesampainya di TKP sekira Pukul 09.30 Wib, pada saat melakukan olah TKP, mayat ditemukan dalam posisi telungkup di aliran kanal dan tersangkut di tumpukan kayu dan pelepah sawit, korban memakai celana pendek coklat dan memakai baju kaus warna biru. Seluruh tubuh sudah membengkak berbelatung dan mengeluarkan bau tidak sedap. Selanjutnya dilakukan pemasangan Police Line disekitar lokasi kejadian oleh Piket Reskrim.

Diduga akibat kematian korban terjatuh ke kanal dan tenggelam karena tidak tau berenang dan Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka pada bagian tubuh korban saat dilakukan visum akibat tubuh korban sudah membengkak dan sebagian besar berbelatung dan penyebab pasti kematian tak bisa ditentukan karena tidak dilakukan autopsi (bedah mayat).

Kronologis kejadian bermula Pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2025 di Jalan Gajah Mada Km 14 Kelurahan Talang Mandi Kec Mandau sekira pukul 09.00 Wib Sdr Tiopan Siregar minta izin kepada orang tua nya An. Sdri Magdalena Br Sinambela (Saksi lV) Untuk mengutip berondolan di seputar kebun Sawit milik orangtuanya yang terletak Di Dusun Air Hitam Desa Semunai Kec.Pinggir.

Setelah itu Sdr Tiopan Siregar berangkat berjalan kaki dengan membawa gerobak dorong (Angkong), biasanya korban pulang kerumahnya sekitar sore jam 17.00 Wib setelah selesai mengumpulkan berondol sawit.

Namun pada hari Senin tersebut yang bersangkutan tidak pulang ke rumah orang tuanya dan selanjutnya sekitar pukul 18.00 Wib pihak keluarga berusaha mencari korban ke seputaran lahan milik orang tuanya namun tidak ditemukan.

Pada saat di kebun yang ditemukan hanya Gerobak dorong (angkong) yang dibawa korban dari rumah tidak jauh dari kebun milik orang tuanya.

Selanjutnya pihak keluarga menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Titian Antui tentang hilangnya korban dan selanjutnya Bhabinkamtibmas bersama Team Basarnas melakukan pencarian terhadap korban.

Dari keterangan Saksi Vl (Orangtua Korban) korban merupakan disabilitas yang memiliki sifat seperti anak², dan korban tidak bisa berenang.

Adapun jarak TKP dengan kebun korban ± 2 Km, diduga korban terseret arus dari kanal kebun korban sampai ke TKP, karena 4 hari selama pencarian korban, air kanal tersebut banjir akibat curah hujan yang tinggi.

Atas kematian korban pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas, dan menolak dilakukan Autopsi. (Surat pernyataan terlampir) Dan jenazah di bawa ke rumah duka oleh pihak keluarga,(Ar)